Kumpulan Terlengkap Puisi Pendek Karya Chairil Anwar dari Karya Terbaik – Chairil Anwar, siapa yang belum kenal beliau? Salah seorang penyair terbaik milik Indonesia di zamannya. Dia merupakan seorang penyair legendaris dan biasa dikenal sebagai “Si Binatang Jalang” dimana hal itu diambil dari salah satu karya terbaiknya berjudul “Aku”.
Dan pada tanggal 8 Juni 2007, laki-laki yang dulu meninggal pada tanggal 28 April 1949 di Jakarta tersebut mendapatkan penghargaan kembali dari Dewan Kesenian Bekasi (DKB) Award dengan kategori seniman sastra. Dan penghargaan tersebut diterima oleh putrinya yang bernama Evawani Alissa Chairil Anwar.
Hal tersebut telah membuktikan betapa abadinya karya yang diciptakannya sampai sekarang. Bahkan pada tahun 2016 lalu, salah satu karyanya sempat dikenalkan lagi kepada masyarakat Indonesia melalui sebuah film yang juga paling ditunggu saat itu, yaitu “Ada Apa Dengan Cinta?” yang dibawakan oleh Rangga.
Karena di dalam Telenovela AADC (Ada Apa Dengan Cinta), seorang Rangga yang diperankan oleh Nicholas Saputra adalah dikenal sebagai seseorang yang pandai sekali merangkai kata menjadi sebuah puisi yang indah dan romantis.
Namun kali ini saya akan mengulas sedikit tentang Biografi singkat dari sosok tersebut, Chairil Anwar. Saya sertai juga kumpulan karya terbaik dari masa ke masa oleh Chairil Anwar.
Biografi Singkat Sang Penyair Chairil Anwar
Seperti yang telah saya ulas sebelumnya bahwa Chairil Anwar adalah seorang maestro sastra serta seorang penyair legendaris asal Indonesia yang sudah menciptakan begitu banyak karya sastra yang tertuang dalam bentuk puisi. Dan semua puisi yang dikarang oleh sang pujangga Chairil Anwar tersebut selalu berhasil hadir dengan sajak yang indah dan memukau setiap pendengarnya. Tak heran jika karyanya tetap abadi hingga masa kini.
Chairil Anwar lahir pada tanggal 26 Juli 1922 di kota Medan. Namun kemudia pada saat dia remaja, dia pindah ke kota Jakarta untuk mengikuti Ibunya, Saleha, yang waktu itu telah bercerai dengan ayahnya yang bernama Toeloes.
Dan saat di kta Jakarta inilah yang menjadi sebuah awal perkenalan Chairil muda dengan dunia sastra. Itu juga disebabkan karena Chairil banyak membaca tulisan sastra dari para pengarang internasional ternama.
Seperti kumpulan karya dari H. Marsman, J. Slaurhoff, dan Rainer M. Rilke, Edgar du Perron, setiap harinya dia lahap untuk menjadi santapan kebutuhan jiwanya. Dan dari hal itulah cikal bakal setiap karya yang diciptakannya nanti.
Dan pada awal tahun 1940-an nama seorang Chairil Anwar mulai menanjak dan dikenal, terutama di kalangan sastrawan. Setiap karya puisi Chairil Anwar telah mulai banyak beredar di masyarakat luas dan hal tersebut membuat Chairil semakin terkenal di dalam dunia sastra.
Lalu disaat Indonesia berada di masa-masa awal kemerdekaan. Sang penyair Chairil Anwar menuliskan beberapa puisi yang dengan tema Kemerdekaan atas dukungannya terhadap kemerdekaan negara Indonesia pada saat itu.
Contohnya saja beberapa puisi seperti Persetujuan dengan Bung Karno, Karawang-Bekasi, serta puisinya yang terkenal sampai saat ini dengan judul “Aku” yang merupakan salah satu saksi nyata atas dukungan beliau atas kemerdekaan negara Indonesia.
Video Pembacaan Puisi Karya Chairil Anwar
Kawan, sebelum kita lanjutkan untuk mengetahui berbagai karya sang maestro Chairil Anwar, mari kita lihat video pembacaan atas segala karya milik Chairil Anwar berikut ini. Video ini diambil dalam acara “Chairil Anwar Dalam Kenangan”, 23 Mei 2013 di Pusat Jakarta Taman Ismail Marzuki.
Selamat Menikmati guys.
Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar
Setelah tadi telah diulas tentang Biografi singkat dari sang penyair, Chairil Anwar. Sekarang saatnya kita untuk mengenal setiap karya puisinya yang sangat luar biasa tersebut. Dan di bawah ini adalah daftar karya puisi yang sudah sangat dikenal di dunia bahasa dan sastra Indonesia yang saya ambil dari berbagai sumber. Berikut selengkapnya.
Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar : Aku
AKU
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan akan akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar : Cerita Buat Dien Tamaela
Beta Pattirajawane
Yang dijaga datu-datu
Cuma satu
Beta Pattirajawane
Kikisan laut
Berdarah laut
Beta Pattirajawane
Ketika lahir dibawakan
Datu dayung sampan
Beta Pattirajawane, menjaga hutan pala
Beta api di pantai. Siapa mendekat
Tiga kali menyebut beta punya nama
Dalam sunyi malam ganggang menari
Menurut beta punya tifa,
Pohon pala, badan perawan jadi
Hidup sampai pagi tiba.
Mari menari!
mari beria!
mari berlupa!
Awas jangan bikin beta marah
Beta bikin pala mati, gadis kaku
Beta kirim datu-datu!
Beta ada di malam, ada di siang
Irama ganggang dan api membakar pulau…
Beta Pattirajawane
Yang dijaga datu-datu
Cuma satu
Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar : Tak Sepadan
Aku kira:
Beginilah nanti jadinya
Kau kawin, beranak dan berbahagia
Sedang aku mengembara serupa Ahasveros
Dikutuk-sumpahi Eros
Aku merangkaki dinding buta
Tak satu juga pintu terbuka
Jadi baik juga kita padami
Unggunan api ini
Karena kau tidak ‘kan apa-apa
Aku terpanggang tinggal rangka
Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar : Cintaku Jauh di Pulau
Gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya
Di air yang tenang, di angin mendayu
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja.”
Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.
Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar : Di Masjid
Kuseru saja Dia
sehingga datang juga
Kamipun bermuka-muka
seterusnya ia bernyala-nyala dalam dada
Segala daya memadamkannya
Bersimpah peluh diri yang tak bisa diperkuda
Ini ruang
gelanggang kami berperang
Binasa membinasa
satu menista lain gila
Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar : DIPONEGORO
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar : Derai Derai Cemara
DERAI-DERAI CEMARA
Cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
Aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini
Hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak diucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar : DOA
DOA
Kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
CahyaMu panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar : HAMPA
HAMPA
kawan Sepi di luar. Sepi menekan mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti.
Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.
Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar : Kawanku Dan Aku
KAWANKU DAN AKU
Kami sama pejalan larut
Menembus kabut
Hujan mengucur badan
Berkakuan kapal-kapal di pelabuhan
Darahku mengental pekat. Aku tumpat pedat
Siapa berkata-kata?
Kawanku hanya rangka saja
Karena dera mengelucak tenaga
Dia bertanya jam berapa?
Sudah larut sekali
Hilang tenggelam segala makna
Dan gerak tak punya arti
Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar : Kepada Kawan
KEPADA KAWAN
Sebelum ajal mendekat dan mengkhianat,
mencengkam dari belakang ‘tika kita tidak melihat,
selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa,
belum bertugas kecewa dan gentar belum ada,
tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam,
layar merah berkibar hilang dalam kelam,
kawan, mari kita putuskan kini di sini:
Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri!
Jadi
Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan,
Tembus jelajah dunia ini dan balikkan
Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu,
Pilih kuda yang paling liar, pacu laju,
Jangan tambatkan pada siang dan malam
Dan
Hancurkan lagi apa yang kau perbuat,
Hilang sonder pusaka, sonder kerabat.
Tidak minta ampun atas segala dosa,
Tidak memberi pamit pada siapa saja!
Jadi
mari kita putuskan sekali lagi:
Ajal yang menarik kita, ‘kan merasa angkasa sepi,
Sekali lagi kawan, sebaris lagi:
Tikamkan pedangmu hingga ke hulu
Pada siapa yang mengairi kemurnian madu!!!
Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar : Kepada Peminta-Minta
Puisi Chairil Anwar Kepada Peminta-minta
KEPADA PEMINTA-MINTA
Baik, baik, aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku
Jangan lagi kau bercerita
Sudah tercacar semua di muka
Nanah meleleh dari muka
Sambil berjalan kau usap juga
Bersuara tiap kau melangkah
Mengerang tiap kau memandang
Menetes dari suasana kau datang
Sembarang kau merebah
Mengganggu dalam mimpiku
Menghempas aku di bumi keras
Di bibirku terasa pedas
Mengaum di telingaku
Baik, baik, aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku
Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar : Karawang-Bekasi
Puisi Chairil Anwar Krawang-Bekasi
KARAWANG-BEKASI
Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi
Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar : Lagu Siul
LAGU SIUL
Laron pada mati
Terbakar di sumbu lampu
Aku juga menemu
Ajal di cerlang caya matamu
Heran! Ini badan yang selama berjaga
Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar : MAJU
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
MAJU
Serbu
Serang
Terjang
Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar : MALAM
MALAM
Mulai kelam
belum buntu malam
kami masih berjaga
Thermopylae?
jagal tidak dikenal?
tapi nanti
sebelum siang membentang
kami sudah tenggelam hilang
Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar : Malam Di Pegunungan
MALAM DI PEGUNUNGAN
Aku berpikir: Bulan inikah yang membikin dingin,
Jadi pucat rumah dan kaku pohonan?
Sekali ini aku terlalu sangat dapat jawab kepingin:
Eh, ada bocah cilik main kejaran dengan bayangan!
Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar : Persetujuan Dengan Bung Karno
PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO
Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
dipanggang diatas apimu, digarami lautmu
Dari mulai tanggal 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut
Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh
Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar : Prajurit Jaga Malam
PRAJURIT JAGA MALAM
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu!
Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar : Sajak Putih
SAJAK PUTIH
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah…
Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar : Sebuah Kamar
SEBUAH KAMAR
Sebuah jendela menyerahkan kamar ini
pada dunia. Bulan yang menyinar ke dalam
mau lebih banyak tahu.
“Sudah lima anak bernyawa di sini,
Aku salah satu!”
Ibuku tertidur dalam tersedu,
Keramaian penjara sepi selalu,
Bapakku sendiri terbaring jemu
Matanya menatap orang tersalib di batu!
Sekeliling dunia bunuh diri!
Aku minta adik lagi pada
Ibu dan bapakku, karena mereka berada
d luar hitungan: Kamar begini
3 x 4, terlalu sempit buat meniup nyawa!
Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar : Senja Di Pelabuhan Kecil
SENJA DI PELABUHAN KECIL
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap.
Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar : RUMAHKU
RUMAHKU
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Kaca jernih dari luar segala nampak
Kulari dari gedong lebar halaman
Aku tersesat tak dapat jalan
Kemah kudirikan ketika senjakala
Di pagi terbang entah ke mana
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Di sini aku berbini dan beranak
Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang
Aku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis madu
Jika menagih yang satu
Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar : TUHANKU
TUHANKU
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar : Tuti Artic
TUTI ARTIC
Antara bahagia sekarang dan nanti jurang ternganga,
adikku yang lagi keenakan menjilat es artic;
sore ini kau cintaku, kuhiasi dengan susu + coca cola
isteriku dalam latihan; kita hentikan jam berdetik.
Kau pintar benar bercium, ada goresan tinggal terasa
-ketika kita bersepeda kuantar kau pulang –
panas darahmu, sungguh lekas kau jadi dara,
mimpi tua bangka ke langit lagi menjulang.
Pilihanmu saban hari menjemput, saban kali bertukar;
Besok kita berselisih jalan, tidak kenal tahu:
Sorga hanya permainan sebentar.
Aku juga seperti kau, semua lekas berlalu
Aku dan Tuti + Greet + Amoi… hati terlantar.
Kumpulan Puisi Pendek Karya Chairil Anwar : Yang Terampas Dan Yang Putus
YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS
Kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
Menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
Malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu
Di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin
Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
Tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang
Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku.
Nah, itulah kumpulan puisi serta biografi singkat mengenai karya seorang sastrawan besar Chairil Anwar. Semoga artikel tentang Kumpulan Terlengkap Puisi Pendek Karya Chairil Anwar dari Karya Terbaik ini bisa membantu kamu dalam belajar mengenai puisi dan menjadi inspirasi kamu yang juga ingin membuat puisi karya kamu sendiri.