Makna dan Pengertian Bacaan 2 Kalimat Syahadat Beserta Hal yang Membatalkannya

Makna dan Pengertian Bacaan 2 Kalimat Syahadat Beserta Hal yang Membatalkannya – Assalamuallaikum kawan Obatrindu. Setelah sebelumnya kita mengulas tentang Rukun Islam dan Rukun Iman, sekarang saatnya kita membahas bagian penting dari Rukun Islam yang pertama. Yaitu tentang dua kalimat syahadat.

Tentang 2 kalimat Syahadat, kita akan mengulas lebih dalam (tentunya sesuai pengetahuan yang saya miliki) tentang makna yang terkandung di dalam arti dari dua kalimat Syahadat.

Seperti yang kita ketahui pada artikel sebelumnya, 2 kalimat syahadat tersebut adalah berbunyi

“Asyahadu an laa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan rasulullah”. Yang berarti dengan mengucapkan dan menyakininya di dalam hati, kita juga harus mengikutinya dengan amalan setelahnya seperti melaksanakan shalat, dzakat, puasa, dan haji (bagi yang sudah mampu). Lalu apakah kita sudah mengetahui tentang makna yang sebenarnya terkandung di dalam dua kalimat syahadat tersebut?

Pengertian dan Definisi Syahadat

Sebelum kita mengetahui lebih lanjut tentang makna 2 kalimat syahadat, kita sebaiknya juga harus mengerti tentang pengertian 2 kalimat syahadat itu sendiri.

Pengertian atau definisi dari kata “syahadat” di dalam bahasa arab sebenarnya diambil dari kata “musyahadah” yang mempunyai arti “melihat dengan mata kepala”. Namun kata “Syahadat” sendiri mempunyai arti mengungkapkan isi hati.

Atas dasar itulah mengucapkan kalimat “syahadat” harus diimbangi dengan keyakinan hati yang kuat serta mengungkapkannya secara lisan. Dan kita bagi ummat Muslim yang telah mengucapkan 2 kalimat syahadat “Asyahadu an Laa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan rasulullah” berarti dia telah mengakui dengan hati serta lisannya dengan sangat yakin seperti dia telah menyaksikan dari mata kepalanya sendiri tentang Islam.

Maka dari itulah jika ada sebagian orang yang mempunyai anggapan seseorang sudah dikatakan muslim jika dia dengan mata dan hatinya tahu makna syahadat tanpa harus mengucapkannya. Hal tersebut adalah anggapan yang salah.

Seperti yang diucapkan di dalam I’anatul Mustafid bahwa Syaikh Shalih bin Fauzan hafidzahullah mengatakan: ”Orang yang tidak mau mengucapkan syahadat tidak bisa disebut dia muslim meskipun dia mengetahui maknanya dengan hatinya…”

Makna 2 (Dua) Kalimat Syahadat

Setelah kamu cukup mengerti isi atau kandungan serta pengertian dari dua kalimat syahadat seperti yang telah dijelaskan diatas. Baru kita mulai mengulas tentang makna dari dua kalimat syahadat tersebut. Selengkapnya sebagai berikut.

Makna Kalimat Syahadat Tauhid

Syahadat yang pertama adalah Syahadat Tauhid. Syahat Tauhid berbunyi : “Asyhadu alla ilaaha illallah” yang mempunyai arti, aku bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah.

Di dalam syahadat ini memiliki penafian atau penolakan bahwa tidak sesembahan selain Allah dan menetapkan bahwa sesembahan yang benar dan hak hanya Allah semata. Ini juga merupakan sebuah kenyataan bahwa di dunia ini terdapat banyak sesembahan yang dibuat-buat selain Allah.

Ada orang yang menyembah kuburan, batu, pohon, wali, jin, dan lain-lain. Namun semua sesembahan itu sangat tidak berhak untuk disembah. Karena yang berhak disembah hanyalah Allah semata. Allah berfirman dalam QS. Al Hajj ayat 62 :

“Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya Allah Dialah (tuhan) yang haq dan Sesungguhnya segala sesuatu yang mereka seru selain Allah, itulah yang batil. Dan Sesungguhnya Allah, Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha besar.”

Serta di dalam QS. Al-Baqrah ayat 256 yang berbunyi :

“Maka barangsiapa yang ingkar kepada sesembahan selain Allah dan beriman pada Allah, sungguh dia telah berpegang pada tali yang sangat kuat.” (QS. Al Baqarah:256)

Maka dari itu, dengan mengucapkan dan meyakini lafadz dari syahadat Tauhid tersebut. Kita juga telah harus meninggalkan kepercayaan atau sesembahan yang batil atau salah. Dan terus tetap menjaga keyakinan dan kelakukan kita untuk tetap menyembah hanya Allah saja.

Makna Syahadat Rasul

Syahadat kedua adalah syahadat Rasul yang berbunyi “Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah” yang mempunyai arti, aku bersaksi bahwasanya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Rasul Allah”.

Seperti yang kita ketahui sebagai ummat Muslim. Rasul merupakan seorang manusia yang diberikan wahyu oleh Allah yaitu berupa syari’at. Dan Rasul diperintahkan oleh Allah untuk mendakwahkan syari’at tersebut kepada ummat manusia (Syarah Arba’in an Nawawiyah, Syaikh Al ‘Utsaimin).

Seperti yang tercantum dalam Hadist Riwayat Muslim bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tanganNya! Tidaklah mendengar kenabianku salah seorang dari umat ini, baik itu Yahudi atau pun Nasrani, lalu ia meninggal sementara ia tidak beriman dengan apa yang aku bawa, kecuali ia akan termasuk penduduk neraka”

Nabi Muhammad Shallahu ‘allaihi wa sallam selain selain merupakan Rasul Allah, beliau juga merupakan Hamba Allah seperti kita layaknya manusia lainnya. Namun kita harus bisa mencintai juga mengagungkan beliau yang merupakan seorang Rasul. Namun di sisi lain, kita juga tidak boleh mengagungkan beliau Rasulullah SAW secara berlebihan.

Hal itu sesuai yang disampaikan Beliau yang berbunyi :

“Sesungguhnya aku hanyalah hamba, maka sebutlah: hamba Allah dan Rasul-Nya.”

Kita tidak boleh menganggap Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam mempunyai sifat-sifat yang berlebihan, atau mempunyai sifat-sifat yang seharusnya hanya dimiliki oleh Allah. Sepertinya misalkan menganggap beliau bisa mengetahui perkara yang ghaib, bisa mengabulkan do’a, bisa menghilangkan kesulitan hidup kita, dan banyak lagi yang lainnya.

Pemahaman tersebut adalah salah. Karena di dalam makna kalimat syahadat Rasulullah ini adalah cukuplah kita meyakini bahwa Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Salllam merupakan salah satu Rasul Allah. Utusan Allah terakhir yang mengemban misi memperbaiki Aklaq manusia dan membawa Al-Qur’an dan Al-Hadist sebagai jalan penuntun manusia untuk selamat di Dunia dan Akhirat kelak.

Tugas kita yang telah mengucapkan dan meyakininya adalah dengan melaksanakan setiap amalan serta syariat yang telah dicontohkan baik itu dari Al-Qur’an dan Al-Hadist yang diturunkan melalui Nabi Muhammad kepada kita ummat Islam.

Hal Yang Membatalkan Syahadat

Kita yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat dan telah dipersaksikan oleh seseorang atau orang lain bisa saja batal. Hal tersebut karena kita telah melakukan beberapa amalan yang dapat membatalkan syahadat tersebut.

Beberapa amalan tersebut bisa saja berupa perkataan, perbuatan, ataupun keyakinan. Begitu banyak amalan yang dapat membatalkan dua kalimat syahadat sehingga kita sebagai ummat Muslim yang ingin selamat harus mengetahui dan mewaspadainya.

Secara singkat dan garis besar, hal yang dapat membatalkan syahadat kita adalah sebagai berikut :

  • Melakukan perbuatan syirik kepada Allah,
  • Membuat perantara antara dirinya dengan Allah dimana dia menjadikan perantara tersebutlah yang memberikan syafaat, tanpa menyertakan Allah di dalamnya,
  • Membenarkan keyakinan orang musyrik,
  • Meyakini bahwa ada hukum yang lebih baik daripada yang dibawakan di dalam Al-Qur’an dan Hadist.
  • Membenci sebagian atau seluruh ajaran yang dibawakan oleh Rasulullah Muhammad SAW,,
  • Menghinakan Al-Qur’an dan Hadist,
  • Melakukan sihir,
  • Tolong menolong dengan kaum kafir beribadah dan keyakinan,
  • Berpaling dari ajaran agama Islam, tidak mempelajari dan mengamalkan ajaran Islam.

Sebenarnya perlu dilakukan ulasan sendiri tentang hal yang dapat membatalkan syahadat diatas. Namun secara garis besar tersebut kita akan tahu hal apa saja yang tidak boleh kita lakukan dan hindari agar syahadat dan aqidah kita tetap terjaga.

Itulah ulasan yang singkat ini. Semoga Allah selalu menjaga kita dari setiap kemunafikan dan kekafiran. Serta agar kita bisa beribadah lebih ikhlas karena Allah semata juga dapat mengikuti setiap tuntunan Nabi-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Semoga artikel tentang Makna dan Pengertian Bacaan 2 Kalimat Syahadat Beserta Hal yang Membatalkannya ini dapat bermanfaat dan menjadikan ilmu dan aqidah kita semakin kuat sebagai seorang Muslim. Wassalamuallaikum