Maulid Nabi Muhammad – Halo sobat Rindu. Saat ini kita telah memasuki bulan yang sangat istimewa terutama bagi ummat Islam di seluruh dunia. Yaitu, bulan Rabiul Awal dimana pada bulan inilah manusia terbaik yang pernah ada, hamba Allah sekaligus utusan Allah yang sangat mulia dilahirkan ke dunia.
Rasulullah Muhammad Saw pada 14 abad yang lalu tepatnya pada hari Senin 12 Rabiul Awal 576 Masehi lahir ke Bumi ini sebagai pembawa berita yang selamat. Rasulullah Muhammad dilahirkan di kota Makkah melalui pasangan yang mulia yaitu Sayyid Abdullah dan Sayyidah Aminah Radliya Allahu-Anhuma.
Peristiwa Penting Bulan Rabiul Awal
Di dalam bulan ke-3 di dalam urutan kalender Hijriah ini juga terdapat beberapa peristiwa penting lainnya yang berhubungan langsung dengan Rasulullah. Pertama, Rasulullah Muhammad Saw lahir hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal di tahun Gajah.
Kedua, pada tanggal 17 Rabiul Awal merupakan peristiwa yang sangat penting bagi Rasulullah dan ummatnya saat itu. Yaitu Hijrahnya mereka meninggalkan kota Makkah ke kota Yastrib (Madinah) pada tahun 622 Masehi.
Dan yang terakhir, adalah pada hari Senin tanggal 13 Rabiul Awal pada tahun 12 Hijriah dimana hari meninggalnya Rasulullah saw. Sebenarnya ada perdebatan di kalangan para ulama mengenai tanggal lahir dan wafatnya Rasulullah saw.
Namun terlepas dari hal tersebut. Inilah yang menjadikan bulan Rabiul Awal sangat dimuliakan oleh seluruh kaum muslimin di dunia.
Sejarah Peringatan Maulid Nabi Menurut Gus Baha’
Berikut adalah ulasan mengenai sejarah peringatan maulid Nabi Muhammad Saw menurut Gus Baha’.
Maulid Nabi Muhammad
Maulid Nabi Muhammad merupakan peringatan mengenai hari lahirnya Nabi terakhir Muhammad Saw. Setiap tahun di seluruh Dunia, ummat muslim selalu merayakan hari kelahiran Rasulullah. Berbagai kegiatan baik itu dari tingkat Desa sampai tingkat negara pun ikut serta dalam penyelenggaraan perayaan maulid ini.
Adapun beberapa pendapat yang saya temukan mengenai perayaan maulid Nabi Muhammad Saw yang diambil dari ulama 4 madzab diantaranya adalah sebagai berikut.
Al-Imam al-Suyuthi dari kalangan ulama’ Syafi’iyyah mengatakan:
Dalam kesempatan yang lain, beliau mengatakan:
Dari kalangan Hanafiyyah, Syaikh Ibnu ‘Abidin mengatakan:
Bahkan setiap tempat yang di dalamnya dibacakan sejarah hidup Nabi Saw, akan dikelilingi malaikat dan dipenuhi rahmat serta ridla Allah Swt. Al-Imam Ibnu al-Haj ulama’ dari kalangan madzhab Maliki mengatakan:
Al-Imam Ibnu Taimiyyah dari kalangan madzhab Hanbali mengatakan:
Bahkan merayakan maulid Nabi Muhammad saw bisa menjadi wajib bila digunakan untuk sarana dakwah yang efektif untuk menandingi perayaan lainnya yang terdapat banyak kemunkaran di dalamnya. Al-Syaikh al-Mubasyir al-Tharazi menegaskan:
Dengan mengetahui beberapa keterangan di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa tradisi merayakan maulid Nabi Muhammad Saw merupakan salah satu bid’ah yang baik (disunahkan), walaupun tidak pernah dilakukan pada zaman Nabi Muhammad Saw. Hal ini dikarenakan di dalamnya terdapat sisi untuk mengagungkan dan kecintaan kita kepada Rasulullah Saw.