Lahir Diantara Belajar dan Berdakwah – Pagi ini sedikit lebih dingin daripada pagi yang telah lalu. Diri ini seperti tak ingin beranjak bangun. Namun, jiwa tak ingin membeku dalam kesunyian. Belum lagi tentang rutinitas yang tak ingin aku tinggalkan setelah semua yang telah berjalan.
Kucoba langkahkan kaki untuk meraih air wudlu. Kusempatkan shalat malam sebelum subuh menjelang. Sembari kusisipkan beberapa doa yang bernada kerinduan. Ingin rasanya berlama-lama namun masih banyak hal yang menanti.
Sambil menunggu subuh berkumandang, kusempatkan juga untuk menelan beberapa suap rezeki dariNya untuk bekal sampai nanti sore. Seperti disela-sela hari sebelumnya. Mencoba selalu tepat waktu dalam pertemuan denganNya.
Seperti rutinitasku, dan juga teman-temanku di Pesantren. Sehabis shalat subuh kita melakukan Talaqi yang dilanjutkan dengan Kultum per kelompok. Mencoba memaksimalkan diri disetiap aktifats rutin ini sebelum benar-benar kita terjun ke masyarakat kelak.
Intruksi yang Dinantikan
Khusus pagi ini mungkin hari yang cukup spesial bagiku. Hal yang beberapa hari ini aku tunggu telah disiapkan. Dimana menanti itu memang hal yang sangat mengganggu. Melatih kesabaran namun cukup indah jika sudah didapatkan.
Setelah evaluasi harian dan sarapan pagi di Sintesa. Aku dan teman-teman santri yang lain berkumpul dan mendapatkan materi baru. Yaitu tentang hosting, namun ada yang lebih dinanti olehku. Dimana pemberi materi, Mas Furqan akhirnya memberikan izin kepada kami untuk memulai mengaktifkan domain yang kemarin telah kami diskusikan untuk disetujui.
Tersendat
Seperti sekumpulan ikan mendapatkan dilemparkan umpan hidup. Seusai uraian materi selesai, aku langsung bergegas untuk menyiapkan pembelian domain. Namun disaat melihat kedalam nominal rekeningku, ada sedikit masalah kecil yang luput dari perhatianku.
Aku tersadar, uang yang aku miliki di rekening tidak cukup untuk melengkapi tagihan domain yang harus aku bayar. Aku sedikit tertawa karenanya. Hah, kebiasaan diwaktu apapun yang aku punya.
Namun itu tak membuatku putus berharap. Aku mencoba berpikir sambil lalu lalang melihat teman-teman yang lain yang sudah memulai untuk melakukan pembelian. Satu dua langkah masih belum bertemu dalam titik penyelesaian.
Menjelang siang, tidak kurang dari 30 menit sebelum kita melakukan Qailulah. Yah, itu merupakan salah satu rutinitas kami di pesantren Sintesa ini. Melestarikan sunnatullah. Dimana jika kita menghidupkan sunnah, berarti kita telah mematikan bid’ah.
Seperti kata sahabat Rasulullah, Ibnu Abbas Rahimahullaah pernah mengatakan bahwa ;
“Tidaklah datang suatu tahun kepada ummat manusia kecuali mereka membuat-buat sebuah bid’ah di dalamnya dan mematikan As-Sunnah, hingga hiduplah bid’ah dan matilah As-Sunnah.”
Dikarenakan waktu yang semakin sempit ini yang membuatku merasa sedikit tertekan. Kucoba lagi untuk aku gali dalam mendapatkan solusinya. Dan, alhamdulillah. Allah memang selalu memberikan jalan keluar bagi setiap hambanya, dan tidak ada cobaan yang tidak pernah dibebankan selain yang bisa diselesaikan.
Aku teringat tentang beberapa akun bisnisku yang dulu sempat aku tinggalkan. Bukan karena merugi atau hal buruk lainnya. Namun disaat itu aku hanya ingin menenangkan diri sebelum memantaskan diri bergabung dengan Sintesa.
Aku mencoba cek satu-persatu dan akhirnya berjumpalah kembali aku dengan saldo yang tersisa kemarin. Walau memang sedikit, itu kurasa sudah cukup untuk melengkapi kekurangan pembayaran tadi.
Pembelian Domain
Aku segera bergegas membuka akun ibanking yang kumiliki. Namun dengan cukup sabar dan hati-hati, karena tidak ingin ada kesalahan sedikitpun dalam prosesnya. Klik, dan terbayar. Dengan sedikit waktu yang tersisa dari waktu Qailulah tadi. Aku akhirnya berhasil membayar tagihan untuk domainku tersebut, obatrindu.com.
Sembari menunggu pembayaran dikonfirmasi oleh pihak registrar, Qailulah adalah cara yang cukup bagus untuk kembali mengolah hati dan pikiran.
Itu mungkin sebagian dari kisah lahirnya website ini, obatrindu.com. Cukup spesial untukku saat ini dikarenakan jika dulu aku menulis hanya untuk mengisi kekosongan hati dan mengejar dunia. Obatrindu.com yang lahir diantara belajar dan berdakwah, dimulai dengan hal baik dan akan diisi dengan hal baik. Seperti yang sering ditekankan beberapa temanku dan tentunya pembina pesantren kami disini, berdakwah sambil menulis.