Sintesa Minggu Keempat

Pagi yang cukup cerah, walau akhir-akhir sore ini sering hujan mengguyur lingkungan kami. ”Oh iya, aku Yanuar Hadi. Salah satu angkatan empat Sintesa. 23 tahun dan masih single. Obatrindu.com adalah website personalku.”

Kegiatan Rutin

Seperti biasa, setiap pagi di hari aktif. Aku dan teman-teman santri mempunyai kegiatan rutin kami, Talaqqi dan Kultum untuk setiap anggota kelompok sesuai giliran masing-masing.

Talaqqi kami di sini dimulai dari Surat Al-Imron dan sampai saat ini sudah sampai pada lembar ke empat daripadanya. Kebetulan kami memakai Al-Qur’an standart Madinah untuk setiap kegiatan di Sintesa ini.

Untuk kegiatan kultum dilakukan setiap pagi dengan kelompoknya masing-masing. Setiap anggota kelompok akan memiliki giliran sendiri untuk menjadi pengisi kultum. Dan untuk tadi pagi kebetulan teman penulis yang mendapatkan giliran sebagai pengisi kultum.

Kultum kali ini dibuka oleh Mas Muhammad Arifudin, dimana dia akan mendapatkan giliran untuk kultum esok harinya. Sedangkan untuk kultum diisi oleh Mas Muhamad Mulkan, membawakan tema ”Hikmah”. Hikmah adalah sebuah pelajaran hidup di antara sebuah peristiwa yang terjadi di dunia, baik itu hidup kita atau orang lain.

Tentang Hikmah

Salah satu yang pagi tadi diambil oleh Mas Mulkan adalah di saat Nabi Musa dan pengikutnya dikejar oleh Fir’aun dan pasukannya. Namun dihadapkan oleh rintangan dimana Nabi Musa dihadang dengan laut yang luas di hadapannya. Lalu Nabi berdoa kepada Allah dan mendapatkan jawaban untuk memukulkan tongkat yang selalu dipegang ke laut yang membentang tersebut.

Akhirnya dengan izin Allah, terbentuklah jalan yang membela lautan. Nabi dan pengikutnya akhirnya melanjutkan pelarian ke tanah seberang melewati jalan tersebut. Fir’aun dan pasukannya segera mengikuti. Namun, Allah segera menutup jalan tadi dengan air laut yang terbelah setelah Nabi Musa dan pengikutnya sampai di dataran baru yang dituju.

Mas Mulkan melanjutkan bahwa hikmah dari kejadian ini dapat diambil daripada ketika Allah menyuruh Nabi Musa memukulkan tongkat yang selama ini berada di tangan Nabi. Menyatakan bahwa, di setiap ujian manusia. Allah selalu menyertakan kunci keberhasilan di tangan kita sendiri. Tak ada ujian yang diterima oleh manusia melainkan dia mampu untuk menyelesaikannya.

Seperti itulah tema dan hasil kultum di pagi ini. Ditutup oleh sang pembawa acara, Mas Muhammad Arifudin dengan ucapan syukur kepada Allah dan Do’a Kafaratul Majlis.

Ngaji Bersama

Aku lalu kembali dari Masjid menuju ke pondok tempat belajar kami yang jaraknya tak cukup jauh.

Sesampainya disana, ada acara rutin lagi yang harus aku ikuti. Kebetulan saat tulisan ini dibuat adalah hari kamis dimana setiap hari senin dan kamis, pondok kami mengadakan Ngaji bersama Surat Al-Baqarah. Ini dimaksudkan untuk menetralisirkan pondok kami dari gangguan makhluk gaib yang mengganggu.

Acara diikuti oleh semua santri yang tinggal di pondok itu berlangsung cukup khusyuk. Semua melantunkan Ayat Allah dengan sepenuh hati. Lalu kegiatan tersebut ditutup dengan doa.

Bertemu Jalan Buntu

Hari ini sebenarnya bukan jadwal terpadat yang pernah aku lalui di Sintesa selama ini. Namun, ada beberapa tugas harian dari Pondok yang masih belum aku kerjakan. Membuat satu artikel tentang pengalaman hidup sendiri per hari dan juga membuat sebuah akun untuk kebutuhan backlink nanti selama seminggu kedepan.

Namun hari ini aku merasa agak kurang bersemangat. Tema tulisan yang ingin aku unggah ke websiteku Obatrindu masih belum muncul. Dari kegiatan terakhir ngaji bersama yang sudah selesai dari tadi sampai menjelang siang belum membuat aku berada dalam titik temu.

Mencari Jalan Keluar

Aku mencoba berkeliling melihat aktifitas teman-teman yang lain yang sudah mulai dari pagi tadi aktif menulis. Ada pula yang mengerjakan tugas backlink yang menjadi tugas tambahan dalam minggu ini.

Sampai pada akhirnya aku merasa lelah karena bingung untuk menulis tentang apa. Aku kembali ke tempat dudukku. Kucoba memainkan beberapa game, tapi itu tak mengubah keadaan. Yang ada malah bosan.

Karena masih belum ada yang bisa aku tulis, aku mencoba mengerjakan tugas kedua. Beberapa akun untuk backlink sudah aku isi dan tuntaskan sampai ada titik kebosanan, walaupun tidak banyak yang aku kerjakan.

Menemukan Ide

Menjelang siang, satu jam sebelum Qailullah. Akhirnya ada beberapa tetes ide yang melesak masuk. Kenapa tidak aku tulis saja kebingunganku hari ini dalam membuat sebuah artikel. Mungkin terkesan simple dan terlalu sederhana. Tapi bukankah ini juga termasuk pengalaman pribadi.

Ya, kumulai menulis. Kucoba ingat setiap kejadian dari tadi pagi hingga terbitlah artikel tentang hari ini. Tentang minggu keempat aku di Sintesa. Hingga akhirnya tulisan ini selesai pada siang harinya, siap untuk penambahan foto di sore hari nanti, dan malamnya untuk mengumpulkan catatan diri ini sebagai bahan tugas malam nanti. Hahaha…